Minggu, 21 April 2013

EDUCATION

LANDASAN-LANDASAN DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
                       
A. PENDAHULUAN           
            Landasan pendidikan merupakan fondasi untuk memperkuat dan memperkokoh dunia pendidikan, khususnya pendidikan di Indonesia dalam rangka untuk membangun dan menciptakan pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Oleh karena itu, pengetahuan landasan pendidikan merupakan sarana untuk memberikan dasar-dasar pemahaman tentang pendidikan secara komprehensif integral.
            Berdasarkan  uraian  di  atas  maka dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan merupakan dasar-dasar yang penting untuk dipahami dan dipertimbangkan oleh siapapun yang ingin berkecimpung di dalam dunia pendidikan. Landasan-landasan yang telah didiskusikan di kelas antara lain ;filosofis, hukum, psikologis, sosial-budaya, historis, ekonomi, teknologi, teori dan konsep sistem, sedikit banyak telah memberikan wawasan kepada Anda untuk mengkaji lebih mendalam. Sehubungan dengan pembahasan tersebut, akan dilakukanlah refleksi terhadap masing-masing landasan terkait dengan apa yang telah di pahami, yang masih di ragukan pemahamannya, dan yang ingin di ketahui lebih lanjut. Selanjutnya akan di uraikan pula partisipasi di kelas dalam mendiskusikan masing-masing landasan dimaksud. 

B. PEMBAHASAN
1. LANDASAN FILOSOFIS  
            Landasan filosofis pendidikan memberikan rambu-rambu apa dan bagaimana seharusnya pendidikan dilaksanakan. Rambu- rambu tersebut bertolak pada kaidah metafisika, epistemology dan aksiologi pendidikan  Landasan filosofis sebagaimana studi dalam filsafat pendidikan. Permasalahan filsafat pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu metafisika, epistemology, dan aksiologi. Permasalahan metafisika yang dibahas berkenaan dengan masalah ontologis dan antropologis pendidikan, yaitu menyangkut permasalahan tujuan pendidikan dan hakikat manusianya.
            Pancasila merupakan falsafah negara dan pandangan hidup bangsa, dan oleh karena itu seharusnya menjadi bahan kajian dasar yang seksama, agar mendapatkan gambaran jelas mengenai manusia Indonesia sertatujuan hidup yang berlaku, yang keduanya merupakan landasan pemikiran bagipendidikan di Indonesia. Pancasila sebagai filsafat hidup yang mengakui religi sebagai suatu nilai yang fundamental bagi manusia dan bangsa Indonesia pada khususnya,mengembangkan nilai-nilai religius. Pancasila ialah filsafat hidup yang memandang manusia sebagai makhluk yang mulia yang mengaku adanya Tuhan.
            Di Indonesia, telah banyak pengaruh dan berkembang pemikiran filsafat
Fenomenologi baik dalam lapangan pendidikan maupun dalam bidang kajian dan telaahan ilmiah dan bahkan dalam penelitian. Rambu-rambu yang jelas telah ada sebagai acuan formal dan konstitusioanl serta filosofis yaitu Pancasila. Pancasila merupakan falsafah negara dan pandangan hidup bangsa, dan oleh karena itu seharusnya menjadi bahan kajian dasar yang seksama, untuk membatasi pemikiran yang berbeda dengan pemikiran filsafat lain, sehingga tidak terjebak pada paradigma berpikir dan bertindak yang tidak relevan dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
            Hal yang belum saya pahami adalah jika pancasila telah dijadikan falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia mengapa landasan pendidikan di Indonesia masih mengadopsi atau terpengaruh oleh  pandangan dari filsafat asing. Apakah pancasila tidak cukup menjadi landasan filosofis pendidikan di Indonesia? Padahal Pancasila telah mewakili karakteristik dan kepribadian bangsa Indonesia.
2. LANDASAN HUKUM
              Setiap negara memiliki peraturan perundang-undangan sendiri. Negara Republik Indonesia mempunyai peraturan perudang-udangan yang bertingkat, mulai dari Undang Undang Dasar 1945, Undang Undang, Peraturan Pemerintah, Ketetapan sampai dengan surat Keputusan. Kegiatan pendidikan di Indonesia juga memiliki peraturan sebagai dasar dalam pelaksanaannya.
Partisipasi di kelas
              Tidak semua kegiatan pendidikan dilandasi oleh aturan-aturan baku, contohnya aturan cara mengajar, cara membuat persiapan, supervisi, yang sebagian besar dikembangkan sendiri oleh para pendidik. Sebagai pengembangan konsep pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut:
1.    Perlunya pembudayaan nilai-nilai Pancasila di setiap aspek pemeblajaran di sekolah.
2.    Hedanya Isi kurikulum mulok agar disesuaikna dengan norma-norma, alat, contoh dan keterampilan yang dibutuhkan di daerah setempat.
3.    Perlu diselenggarakan suatu kegiatan badan kerjasama antara sekolah masyarakat dan orang tua untuk menampung aspirasi, mengawasi pelaksanaan pendidikan, untuk kemajuan di bidang pendidikan.

Yang menjadi Landasan Hukum Pendidikan di Indonesia adalah:
1. Pancasila dan UUD 45
2.Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.         
3. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4.Undang-Undang No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
             Dari beberapa landasan hukum/ kebijakan pendidikan diatas, maka jelas bahwa seluruh lapisan masyarakat negeri ini berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu. Dan untuk memperoleh hal tersebut, pemerintah berkewajiban untuk memfasilitasinya. Ironisnya pemerintah penyelenggara negara, hanya rajin
mendengungkan pentingannya pendidikan bagi warga negara, tanpa memberi solusi terbaik untuk penyalenggaraan pendidikan diseluruh jenjang pendidikan. Hal ini terlihat dengan kurangnya anggaran pendidikan, baik dalam APBN maupun APBD, yang sampai saat ini masih tidak lebih dari 20%. kenyataan ini, memaksa kita untuk menunda keinginan memiliki pendidikan yang berkualitas.
              Dalam dunia pendidikan terdapat banyak sekali masalah yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.  Contohnya; banyak sekali kasus kenakalan remaja/ pelajar, tawuran. Yang paling meyedihkan  adalah jika ada seorang guru yang melakukan kekerasan terhadap murid, baik sengaja ataupun tidak guru tersebut dinyatakan telah melanggar hukum. Tetapi sebaliknya jika ada seorang murid melakukan tindakan kekerasan serupa terhadap seorang guru, murid tersebut tidak mendapatkan penangan hukum, bahkan sebaliknya seorang guru harus menerima perlakuan kekerasan tersebut dengan alasan bahwa hal itu adalah konsekwensi sebagai seorang pendidik. Dari kasus tersebut dapat dikatakan bahwa pendidikan di Indonesia belum mempunyai payung hukum yang kuat untuk melindungi hak dan kewajiban seorang guru/ tenaga pendidik.
3. LANDASA PSIKOLOGI
            Landasan psikologis pendidikan adalah suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejalagejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan. Pada dasarnya bahwa pengaplikasian psikologi pendidikan terhadap teknologi pendidikan sangat erat karena dalam membuat strategi belajar dan untuk mengetahui tehnik belajar yang baik maka terlabih dahulu kita harus mengerti ilmu jiwa, dalam hal ini adalah psikologi pendidikan. Dari uraian pembahasan landasan psikologis dalam pendidikan, dapat disimpulkan bahwa:
a.    Landasan Psikologi dalam pendidikan adalah suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang  kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.
b.    Landasan psikologi   pendidikan merupakan salah satu landasan yang penting dalam pelaksanaan pendidikan karena keberhasilan pendidik dalam menjalankan tugasnya sangat dipengaruhi oleh pemahamannya tentang peserta didik. Oleh karena itu pendidik harus mengetahui apa yang harus dilakukan kepada peserta didik dalam setiap tahap perkembangan yang berbeda dari bayi hingga dewasa.
Implikasi landasan  psikologi dalam pendidikan adalah:
v Seorang pendidik dalam proses pebelajarannya memberikan kemungkinan untuk membentuk kepribadian individu sesuai yang diharapkan akan tetapi tetap memperhatikan faktor-faktor hereditas yang ada pada individu.
v Seorang pendidik dalam proses pebelajarannya harus memperhatikan tugas perkembangan pada setiap masa perkembangan anak.
4. LANDASAN SOSIAL BUDAYA
            Sosial mengacu kepada hubungan antar individu, antarmasyarakat, dan individu dengan masyarakat. Unsur sosial ini merupakan aspek individu secara alami, artinya aspek itu telah ada sejak manusia dilahirkan. Karena itu, aspek sosial melekat pada diri individu yang perlu dikembangkan dalam perjalanan hidup peserta didik agar menjadi matang.
            Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Salah satu bagian sosiologi, yang dapat dipandang sebagai sosiologi khusus adalah sosiologi pendidikan. Sosiologi pendidikan meliputi : 1) interaksi guru-siswa; 2) dinamika kelompok di kelas dan di organisasi intra sekolah; 3) struktur dan fungsi sistem pendidikan dan; 4) sistem masyarakat dan pengaruhnya terhadap pendidikan. Wujud dari sosiologi pendidikan adalah tentang konsep proses sosial.
            Untuk mempermudah sosialisasi dalam pendidikan, maka seorang guru harus menciptakan situasi, terutama pada dirinya, agar faktor-faktor yang mendasari sosialisasi itu muncul pada diri peserta didik. Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu :     1) kontak antarindividu;
2) kontak antarindividu dengan kelompok atau sebaliknya;
3) kontak antar kelompok.
            Dapat kita simpulkan bahwa pendidikan bentuk hubungan atau interaksi sosial, dan merupakan bagian dari kebudayaan. Bila kebudayaan berubah maka pendidikan juga bisa berubah dan bila pendidikan berubah akan dapat mengubah kebudayaan. Pendidikan adalah suatu proses membuat orang kemasukan budaya, membuat orang berprilaku mengikuti budaya yang memasuki dirinya. Sekolah sebagai salah satu dari tempat enkulturasi suatu budaya sesungguhnya merupakan bahan masukan bagi anak dalam mengembangkan dirinya.  Dan manisia sebagai mahluk sosial tidak dapat untuk hidup seorang diri olehkarena itu manusia perlu berinteraksi salah satunya dengan sekolah.

Partisispasi
Memasukan mata pelajaran muatan lokal kedalam kurikulum merupakan bentuk dari proses penyelenggaraan landasan sosial budaya yang ada di palembang khususnya Palembang. Dalam hal ini menyesuaikan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik masyarakat palembang.
Contohnya:
- Mengajarkan kepada siswa tentang cara membuat kain songket, Pembelajaran tari tarian khas daerah, lagu daerah, serta melestarikan kesenian daerah lainya.
5. LANDASAN HISTORIS
            Pendidikan di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang. Pendidikan itu telah ada sejak zaman kuno/tradisional yang dimulai dari: Zaman Pengaruh Hindu dan Budha, Zaman Pengaruh Islam (Tradisional), Zaman Pengaruh Nasrani (Katholik dan Kristen), Zaman Kolonial Belanda, Zaman Kolonial Jepang, Zaman Awal  Kemerdekaan, Zaman ‘Orde Lama, Zaman ‘Orde Baru’, dan Zaman ‘Reformasi’.
            Masa lampau memperjelas pemahaman kita tentang masa kini. Sistem pendidikan yang kita miliki sekarang adalah hasil perkembangan pendidikan yang tumbuh dalam sejarah pengalaman bangsa kita pada masa yang telah lalu (Nasution). Dari rangkaian masa dalam sejarah yang menjadi landasan historis kependidikan di Indonesia, kita dapat menyimpulkan bahwa masa-masa tersebut memiliki wawasan yang tidak jauh berbeda satu dengan yang lain. Mereka sama-sama menginginkan pendidikan bertujuan mengembangkan individu peserta didik, dalam arti memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan potensi mereka secara alami dan seperti ada adanya, tidak perlu diarahkan untuk kepentingan kelompok tertentu. Sementara itu, pendidikan pada dasarnya hanya memberi bantuan dan layanan dengan menyiapkan segala sesuatunya. Sejarah juga menunjukkan betapa sulitnya perjuangan mengisi kemerdekaan dibandingkan dengan perjuangan mengusir penjajah.

Peranan di kelas
            Walaupun perkembangan sejarah indonesia sangat panjang dan telah sampau pada era reformasi yang sangat modern, ternyata masih ada lembaga pendidikan yang mempertahankan kebudayaan pendidikan tempo dulu, contohnya adalah pada pendidikan di pondok pesantren syalafiah .

6. LANDASAN EKONOMI.
            Dampak lain dari keberhasilan pembangunan ekonomi yang berpengaruh dalam dunia pendidikan adalah munculnya sejumlah sekolah  ungul. Sekolah-sekolah ini didirikan oleh orang-orang kaya atau konglomerat yang bertebaran diseluruh Indonesia. Sudah tentu kondisi sekolah seperti ini berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya. Ekonomi memegang peeranan yang penting dalam kehidupan seseorang, walaupun orang itu sudah menyadari bahwa kehidupan yang gemerlapan tidak menghasilkan menjamin akan memberi kebahagiaan. Mereka pada umumnya seperti tidak punya kemampuan untuk menahan diri dari kemauan untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Mereka bergelut untuk bisa meraih tingkat ekonomi yang lebih tinggi.
            Walaupun tiap keluarga berusaha meningkatkan perekonomian, namun mereka tidak selalu berhasil, sebab keberhasilan itu ditentukan oleh banyak faktor. Akibatnya masih banyak keluarga yang di bawah garis kemiskinan. Dan bila secara kebetulan mereka diam paada lokasi yang sama, maka terjadilah suatu desa miskin. Desa-desa seperti ini masih cukup banyak jumlahnya di Indonesia. Kemiskinan ini berdampak jelas pada pendidikan khususnya pembelajaran. Peserta didik dari keluarga kurang mampu umumnya tidak dapat menerima pembelajaran yang optimal. Selain waktu mereka banyak disibukkan bekerja membatu okenomi orang tuanya untuk makan dan biaya sekolah, media pembelajaranpun banyak yang tak terbeli sehingga pembelajaran di sekolah tidak bisa berjalan optimal seperti peserta didik yang mampu membeli buku.
    
            Ekonomi memiliki implikasi yang cukup menentukan keberhasilan pendidikan. Dengan ekonomi yang kuat maka:
1.    Prasarana, sarana, media, alat belajar, dan sebagainya dapat dipenuhi;
2.    Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan lebih intensif, sebab para pendidik lebih dapat memusatkan perhatiannya, mereka tidak mencari sambilan di luar:
3.    Motivasi dan kegairahan kerja personalia pendidikan meningkat, mereka siap pula untuk peningkatan profesi.

Partisipasi di Kelas
-     Apakah ada kaitan antara landasan ekonomi dengan kebijakan pemerintah tentang sekolah geratis “ Jika dilihat dari tingkat kesejahteraan sosial Masyarakat.
-     Berapa besarkah peran landasan ekonomi dalam pendidikan dalam upaya meningkatkat kualitas pendidikan di Indonesia.

7. LANDASAN TEKNOLOGI
Peranan Informasi sendiri sebagai landasan Pendidikan umumnya dan Pembelajaran khususnya tidak dapat dilepaskan dalam pengembangan teknologi pendidikan dan pembelajaran di masa depan, sejak ditemukannya teknologi di bidang informasi yaitu komputer tujuan pendidikan umumnya dan pembelajaran khususnya makin mudah dicapai. Sejak tahun 1980-an penggunaan computer di sekolah telah dimulai dan sekarang beberapa sekolah telah memakai internet.
Adanya integrasi antara Teknologi Komunikasi dan Informasi pada Pembelajaran besar pengaruhnya pada dunia pendidikan pada umumnya dan pembelajaran khususnya, dengan munculnya konsep globalisasi dengan munculnya internet di bidang pembelajaran membuatnya tidak terbatas ruang dan waktu. 
 
8. LANDASAN TEORI DAN KONSEP SISTEM
            Masalah belajar adalah masalah yang dialami oleh setiap manusia dalam kehidupannya baik secara individu maupun secara bersama-sama dalam suatu komunitas tertentu. Penggunaan terminologi pembelajaran didasarkan pada pertimbangan bahwa belajar merupakan aktivitas manusia yang lebih terfokus, lebih terkontrol, lebih terukur dibandingkan dengan aktivitas pendidikan.
            Esensi system adalah suatu keseluruhan yang memiliki bagian-bagian yang tersusun secara sistematis, bagian itu berelasi satu dengan yang lain, serta peduli terhadap konteks lingkungannya. Sistem adalah perpaduan antara sejumlah komponen yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri, namun saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama , dalam suatu lingkungan yang kompleks. Sedangkan Pendidikan nasional merupakan suatu sistem yang merupakan perpaduan dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
            Pendidikan merupakan sistem terbuka, sebab tidak mungkin pendidikan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik bila ia mengisolasi diri dengan lingkungannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan adalah filsafat negara, agama, sosial, kebudayaan, ekonomi, politik, dan demografi. Gambaran pendidikan sebagai sebuah sub sistem adalah kenyataan bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang berjalan dengan dipengaruhi oleh berbagai aspek eksternal yang saling terkait satu sama lain. Aspek politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan-keamanan, bahkan ideologi sangat erat pengaruhnya terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan, begitupun sebaliknya. Sedangkan pendidikan sebagai suatu sistem yang kompleks menunjukan bahwa pendidikan di dalamnya terdiri dari berbagai perangkat yang saling mempengaruhi secara internal, sehingga dalam rangkaian input-proses-output pendidikan, berbagai perangkat yang mempengaruhinya tersebut perlu mendapatkan jaminan kualitas yang layak oleh berbagai stakeholder yang terkait.

Terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar