Senin, 03 Juni 2013

MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI

MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI
(Pada Pembelajaran Penjaskes)

A. PENDAHULUAN
            Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu interaksi positif antara pendidik dan peserta didik dan antara peserta didik dengan peserta didik lainnya.  Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu pemilihan model pembelajaran yang tepat. Ada banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan  untuk membangun interaksi dan komunikasi yang baik antara peserta didik dan pendidik.
            Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang  bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain  (Joyce dan Weil, 1980:1).  Model pembelajaran dapat dijadikan pola pikiran, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien utntuk mencapai tujuan pendidikannya.
            Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa yang lebih banyak mengarah kepada psikomotor , maka penggunaan model pembelajaran simulasi  akan sangat bermanfaat.
            Berdasarkan uraian tersebut, penulis akan membahas model pembelajaran simulasi yang merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif  untuk melatih siswa agar lebih terampil. Dalam makalah ini permasalahan yang akan dibahas adalah : (1). Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran simulasi?  (2). Bagaimana penerapan model pembelajaran simulasi ?
            Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah ……untuk mengetahui model pembelajaran simulasi dan penerapan model pembelajaran simulasi. Manfaat penulisan makalah ini yaitu setelah selesainya penulisan makalah ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pembaca terutama guru yang ingin mengetahui dan menerapkan model pembelajaran simulasi dalam proses pembelajaran.
B. MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI
Definisi  Model Pembelajaran Simulasi
            Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
            Model pembelajaran simulasi merupakan model pembelajaran yang membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya (state of affaris) atau proses.  Model pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan sosial dan untuk menguji reaksi mereka, serta untuk memperoleh konsep keterampilan pembuatan keputusan.
            Model pembelajaran ini diterapkan didalam dunia pendidikan dengan tujuan mengaktifkan kemampuan yang dianalogikan dengan proses sibernetika.  Pendekatan simulasi dirancang agar mendekati kenyataan dimana gerakan yang dianggap kompleks sengaja dikontrol, misalnya, dalam proses simulasi ini dilakukan dengan menggunakan simulator.
            Model pembelajaran simulasi bertujuan untuk: (1) melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari, (2) memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip, (3) melatih memecahkan masalah, (4) meningkatkan keaktifan belajar, (5) memberikan motivasi belajar kepada siswa, (6) melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok, (7) menumbuhkan daya kreatif siswa, dan (8) melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.

Karakter  Model Pembelajaran Simulasi
Menurut Joyce dan Weil (1980) dalam Udin (2001:66), model ini memiliki tahap sebagai berikut :
1.   Sintakmatik / Tahapan
Tahap I. Orientasi
1.    Menyediakan berbagai topik simulasi dan konsep-konsep yang akan diintegrasikan dalam proses simulasi.
2.  Menjelaskan prinsip Simulasi dan permainan.
3.  Memberikan gambaran teknis secara umum tentang proses simulasi.
Tahap II. Latihan bagi peserta
1.    Membuat skenario yang berisi aturan, peranan, langkah, pencatatan, bentuk keputusan  yang harus dibuat, dan tujuan yang akan dicapai.
2.  Menugaskan para pemeran dalam simulasi
3.  Mencoba secara singkat suatu episode
Tahap III. Proses simulasi
1.  Melaksanakan aktivitas permainan dan pengaturan kegiatan tersebut.
2.  Memperoleh umpan balik dan evaluasi dari hasil pengamatan terhadap
     performan si pemeran.
3.  Menjernihkan hal-hal yang miskonsepsional
4.  Melanjutkan permainan/simulasi
Tahap IV. Pemantapan dan debriefing
1.    Memberikan ringkasan mengenai kejadian dan persepsi yang timbul selama simulasi.
2.    Memberikan ringkasan mengenai kesulitan-kesulitan  dan wawasan para peserta.
3.  Menganalisis proses
4.  Membandingkan aktivitas simulasi dengan dunia nyata.
5.  Menghubungkan proses simulasi dengan  isi pelajaran.
6.  Menilai dan merancang kembali simulasi.

2.  Sistem Sosial
            Didalam simulasi, pengajar harus dengan sengaja memilih jenis kegiatan dan mengatur siswa dengan merancang kegiatan yang utuh dan padat mengenai sesuatu proses.  Karena itu, model ini termasuk model yang terstruktur.  Namun demikian, kerjasama antar peserta sangat diperhatikan.  Keberhasilan dari model ini tergantung pada kerjasama dan kemauan dari siswa untuk secara bersungguh-sungguh melaksanakan aktivitas ini.
3.  Prinsip reaksi/pengelolaan
            Dalam model ini, pengajar berperan sebagai pemberi kemudahan atau fasilitator.  Dalam keseluruhan proses simulasi, pengajar bertugas dan bertanggung jawab atas terpeliharanya suasana belajar dengan cara menunjukkan sikap yang mendukung atau supportif dan tidak bersifat menilai atau evaluatif.  Dalam hal ini, pengajar bertugas untuk lebih dahulu mendorong pengertian dan penafsiran para siswa terhadap isi dan makna dari simulasi tersebut.
4.  Sistem Pendukung
            Sarana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan simulasi ini bervariasi, mulai dari yang paling sederhana dan murah, ke yang paling kompleks dan mahal.  Misalnya bila sarana yang dipergunakan berupa simulator elektronik, tentu hal ini memerlukan biaya yang besar.  Tapi bila sarana yang diperlukan itu hanyalah berupa kartu ataupun kelereng, tentu sangat murah

5.  Dampak Instruksional dan Pengiring
            Dampak Instruksional dan Pengiring dari model ini  sebagaimana dikemukakan oleh Joyce dan Weil (1986) dalam Udin ( 2001: 69) dapat dilihat pada gambar :
Dampak Instruksional
Dampak Pengiring


Untuk kepentingan praktis, model tersebut dapat diadaptasi dalam bentuk kerangka operasional sebagai berikut:
KEGIATAN GURU
LANGKAH POKOK
KEGIATAN SISWA



·  Sajikan berbagai topik
·  Jelaskan prinsip simulasi

Orientasi
·  Kenali topik
·  Pahami prinsip
·  Kemukakan prosedur umum

·  Pahami prosedur
·  Susunan skenario
·  Atur para pemeran

Latihan Peran
·  Pahami Skenario
·  Pilih satu peran
·  Coba peran secara singkat

·  Latihan peran
·  Pantau proses Simulasi

Proses simulasi
·  Lakukan kegiatan skenario
·  Kelola Proses
Refleksi

·  Adakan diskusi umpan balik
·  Jernihkan hal yang  tidak jelas
·  Ulangi  Diskusi
·  Beri komentar
Pemantapan
·  Adakan diskusi balikan
o Beri penguatan
·  Kelola diskusi balikan

·  Sadari manfaatnya

Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Simulasi
            Wina Sanjaya (2007) menyatakan bahwa terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar.

Kelebihan Model pembelajaran ini di antaranya adalah:
1)   Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
2)  Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
3)   Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
4)   Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
5) Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.

Kelemahan model pembelajaran ini, di antaranya adalah:
1)   Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
2)   Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan,  sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
3)   Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.

Penerapan Model Pembelajaran Simulasi Pada Mata Pelajaran Penjaskes
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

        
SEKOLAH                            :  SMP Negeri 40 Palembang
Mata Pelajaran                      :  Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester                      :  IX / I
Standar Kompetensi*         
         7. Menerapkan budaya hidup sehat

Kompetensi Dasar
7.1.Melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran
7.2.Melakukan cara menghindari bahaya kebakaran

Alokasi Waktu           : 1x 2 x 40 menit (1x pertemuan )
A.  Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran simulasi siswa dapat: 
   a.Siswa dapat melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran dengan benar
b.Siswa dapat melakukan cara-cara menghindari bahaya kebakaran dengan benar

v Karakter siswa yang diharapkan :        
Disiplin ( Discipline ), Tekun ( diligence ),  Tanggung jawab ( responsibility ), Ketelitian ( carefulness), Kerja sama ( Cooperation ), Toleransi ( Tolerance ), Percaya diri ( Confidence ), Keberanian ( Bravery ).

B.  Materi Pembelajaran
Kesehatan
Ü Identifikasi berbagai bahaya kebakaran
Ü Cara-cara menghindari bahaya kebakaran dengan benar

C. Metode Pembelajaran
Ü Pertemuan 1 = penugasan, resiprokal/ timbal-balik, dan demonstrasi

D.        Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1  Kegiatan Pendahuluan / Orientasi (15 menit)
-    Berbaris, berdoa, presensi, dan apersepsi
-    Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2  . Kegiatan Inti   (45 menit)
§ Eksplorasi / Latihan bagi peserta
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran dan cara menghindari bahaya kebakaran, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
F Melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran, dilakukan di luar jam belajar      ( berpasangan  / kelompok  )
F Melakukan cara menghindari bahaya kebakaran, dilakukan di luar jam pelajaran ( berpasangan / kelompok )

§ Elaborasi/ Proses Simulasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­   guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­   siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­   siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­   siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­   bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
F Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­   guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­   guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­   siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­   siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­   siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

§ Konfirmasi/ Pemantapan atau debriefing
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup/ Simpulan dan Tindak Lanjut (20 Menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
F melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

E.     Sumber Belajar
-                                                                                  ATK
-                                                                                  Ruang terbuka
-                                                                                  Buku teks
-          Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, 
-            Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

F.  Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran    
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
 Instrumen
Contoh
Instrumen
 Aspek  Psikomotor
·   Melakukanidentifikasi peyebab kebakaran (merokok, zat yang mudah terbakar, nyala api terbuka)
 Aspek  Kognitif
·   Mengetahui peyebab kebakaran
Aspek Afektif
·   Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan, dan kebersihan

 Aspek  Psikomotor
·    Identifikasi cara pencegahan bahaya kebakaran
 Aspek  Kognitif
·    Mengetahui cara menghindari bahaya kebakaran
 Aspek Afektif
·   Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan dan kebersihan

Tes praktik
(Kinerja)




Tes tertulis


Tes
observasi



Tes praktik
(Kinerja)

Tes tertulis


Tes
observasi
Tes Contoh Kinerja




Pilihan ganda/uraian singkat

Lembar  observasi


Tes Contoh Kinerja

Pilihan ganda/uraian singkat

Lembar  observasi
Lakukanidentifikasi peyebab kebakaran (merokok, zat yang mudah terbakar, nyala api terbuka)
 Lembar soal terlampir


Sebutkan peyebab kebakaran !.



Kerjasama, kekompakan dan kedisiplinan !.


Lakukanidentifikasi cara pencegahan bahaya kebakaran

·    Sebutkan cara menghindari bahaya kebakaran !

Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan dan kebersihan

      1.   Teknik penilaian:
-    Tes unjuk kerja (psikomotor): 
      Lakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran dan cara-cara menghindari bahaya kebakaran
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
               Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =  ----------------------------------------- X 50
               Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi): 
   Melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran dan cara-cara menghindari bahaya kebakaran untuk menanamkan nilai kehati-hatian, peka terhadap lingkungan, kerjasama

   Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan.  Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
                                   
 
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai  =  ----------------------------------------- X 30
              Jumlah skor maksimal

-          Kuis/embedded test (kognisi):

Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai identifikasi berbagai bahaya kebakaran dan cara-cara menghindari bahaya kebakaran
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4


                  Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =  ----------------------------------------- X 20
                                                Jumlah skor maksimal
4.1.Nilai akhir yang diperoleh siswa =


Text Box: Nilai tes unjuk kerja + nilai observasi + nilai kuis                       
        


2. Rubrik Penilaian
       RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA IDENTIFIKASI DAN CARA MENGHINDARI KEBAKARAN
Aspek Yang Dinilai
Kualitas Unjuk Kerja
1
2
3
4
Identifikasi kebakaran
 1.Terdapat benda/zat yang mudah terbakar
 2. Instalasi listrik sudah usang/pemasangan kabel tidak tepat
 3. Adanya pembakaran sampah yang sembarang
 4.Masih terdapat rumah penduduk yang berdinding bilik/gedeg 





Cara menghindari kebakaran
5. Menghindari menyimpan benda/zat yang mudah terbakar 
6. Tidak melakukan pembakaran sampah sembarang
7. Tidak melakukan pemasangan listrik tanpa izin PLN
JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 28



RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM KEGIATAN IDENTIFIKASI DAN CARA MENGHINDARI KEBAKARAN
PERILAKU YANG DIHARAPKAN
CEK (√ )
1. Kerjasama (saling membantu )

2. Kehati-hatian (teliti dalam melakukan pengamatan)

3. Peka terhadap lingkungan (peduli dengan kondisi lingkungan)


JUMLAH


JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5






 
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DALAM RANGKAIAN

Pertanyaan yang diajukan
Kualitas Jawaban
1
2
3
4
1. Bagaimana identifikasi kamu terhadap POM bensin dengan bahaya kebakaran ?




2. Bagaimana upaya untuk mencegah kebakaran di rumah kamu ?









JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8

           
                       
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 40 Palembang



Drs. Benyamin, M.Si
NIP. 196206221990031003            

                         Palembang, Mei 2013
Guru Mapel PJOK.



Eka Octa Nugraha, S.Pd
NIP. 198410062009031001


Analisis Kritis Penerapan  Model Pembelajaran Simulasi
            Metode simulasi sebagai metode mengajar merupakan kegiatan untuk menirukan suatu perbuatan atau kegiatan. Peniruan tersebut hanyalah bersifat pura-pura, namun dapat memperjelas materi pelajaran yang besangkutan.  Bentuk simulasi dapat berupa role playing (bermain peran),sosiodrama,atau permainan.
            Agar simulasi terlaksana dengan lancar,maka kepada para siswa perlu diberi petunjuk tentang bagaimana prosedur yang akan dilakukan,dan bagaimana gambaran situasi yang di inginkan. Topik hendaknya disesuakan dengan tingkat pengetahuan dan kemampuan siswa. Penentuan topik dirundingkan oleh guru dan siswa. Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.

B. PENUTUP
Kesimpulan :
1.    Model pembelajaran simulasi sengaja dirancang oleh pendidik untuk membantu siswa mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan sosial dan untuk menguji reaksi mereka.  Simulasi sebagai model pembelajaran merupkan penerapan dari prinsip cybernetics dalam dunia pendidikan.
2.    Model pembelajaran simulasi memiliki 4 tahapan, yaitu:   (a) Orientasi  b). Latihan Bagi peserta  c). Proses simulasi  d). Pemantapan atau debriefing.

Saran
Banyak model pembelajaran yang dapat dipergunakan guru untuk melakukan proses pembelajaran, namun untuk kegiatan pembelajaran yang dengan pokok bahasan lebih banyak kearah psikomotor, akan lebih baik menggunakan model pembelajaran simulasi ini.

DAFTAR PUSTAKA
Winataputra, Udin S. 2001. Model-model pembelajaran Inovatif. Universitas         Terbuka, Jakarta.
Sanjaya, Wina (2007).Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses      Pendidikan.Bandung.Kencana

Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
PENDAHULUAN 
Orientasi
·  Guru mengucapkan salam, Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas.
·  Apersepsi :  Guru memberi pertanyaan  Apakah Peserta didik pernah bermain drama dalam bahasa inggris tentang dialog keseharian ?
Menyediakan berbagai topik dan konsep untuk proses simulasi
·  Motivasi:
Guru menyajikan berbagai topik dan konsep yang menarik bagi siswa  tentang permintaan maaf (apologizing)
o Menjawab salam guru dan siap untuk mengikuti pembelajaran.
·  Menjawab pertanyaan guru berdasarkan pengalamannya
·  Memilih dan mengenali topik yang disajikan oleh guru
10 menit
KEGIATAN INTI 
Latihan bagi  peserta
Proses Simulasi
Menjelaskan prinsip simulasi melalui permainan drama
·  Menjelaskan tentang prinsip permainan drama  tentang permintaan maaf (apologizing)
Mengemukakan  gambaran teknis secara umum tentang proses / prosedur simulasi/ permainan drama
·  Menyampaikan Langkah-langkah  permainan drama tentang permintaan maaf
Menyusun skenario tentang aturan langkah dalam bentuk keputusan, untuk mencapai tujuan
·  Susun skenario/ Jalan cerita dari naskah drama permintaan maaf
Menugaskan para peserta dalam simulasi
·  Aturlah para pemeran/pemain drama tentang permintaan maaf
Mencoba latihan secara singkat satu episode naskah drama
·                    Coba tampilkan drama tentang permintaan maaf secara singkat
·      Memahami prinsip simulasi/ permainan drama tentang permintaan maaf  ( apologizing)
·      Memahami secara umum prosedur/langkah-langkah simulasi/ permainan drama
·      Memahami  Skenario Jalan cerita dari naskah drama permintaan maaf
·      Memilih tugas peran yang sesuai
·      Berlatih peran
70 menit
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa


Pemantapan atau debriefing
PENUTUP
Kesimpulan
Tindak lanjut
Melaksanakan aktivitas permainan drama
·  Memantau Proses simulasi/ permainan drama tentang permintaan maaf
Memperoleh umpanbalik dan evaluasi dari hasil pengamatan terhadap penampilan sipemeran.
·   Kelola proses simulasi dengan umpanbalik dan evaluasi pada penampilan pemeran
Menjernihkan hal-hal yang miskonsepsional
·  Refleksi terhadap hal-hal yang tidak sesuai konsep/ prinsip permainan drama  tentang permohonan maaf
Melanjutkan permainan/simulasi
·  Mengamati kelanjutan simulasi / permainan drama tentang permohonan maaf
Memberikan  Komentar tentang simulasi/ permainan drama dan menganalisis proses
·  Mengenai kejadian atau persepsi yang timbul selama simulasi/ permainan drama tentang permohonan maaf
·  Mengenai kesulitan dan wawasan para pemeran  tentang naskah permohonan maaf
Membandingkan aktivitas simulasi dengan dunia nyata dan mengkaitkan dengan isi pelajaran
·  Memberi penguatan atas manfaat bersimulasi
Menilai dan merancang kembali simulasi/ permainan drama
Menutup pertemuan dan mengucapkan salam.
·     Melakukan kegiatan skenario drama tentang permohonan maaf
·     Mengikut diskusi umpan balik dan evaluasi tentang penampilan pemeran
·     Jernihkan dan jelaskan hal yang tidak jelas/ tidak sesuai konsep/prinsip permainan drama tentang permohonan maaf
·     Melanjutkan permainan drama  tentang permohonan maaf
·     Menyimak dan menyampaikan informasi tentang kejadian
·     Mengungkapkan kesulitan yang dialami sendiri oleh pemeran  tentang naskah permohonan maaf
·     Pemeran/ Peserta didik menyadari manfaatnya
·     Mengevaluasi diri sendiri
·     Membalas salam.
10 menit




Tidak ada komentar:

Posting Komentar